Sabtu, 12 Maret 2011

Sungai Di bawah laut

FENOMENA SUNGAI DIBAWAH LAUT
Makalah
Diajukan untuk memenuhi tugas Kimia Dasar II




Disusun Oleh:
Nama : Hana Humaeriyah
Nim : 1209702016

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI BIOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2010





BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
            Akhir-akhir ini, kita dihebohkan dengan adanya berita sungai dibawah laut. Mega fenomena ini, membuat semua orang tercengang. Dari fenomena ini, kami mencoba untuk mengkaji lebih dalam lagi alasan yang
mendasiri mengapa hal ini dapat terjadi. Baik dilihat dari segi agama, berupa ayat al-qur'an, maupun dari segi ilmu pengetahuan.

Tujuan
            Dari pembuatan makalah ini, kami ingin mengetahui, alasan yang mendasari timbulnya fenomena di bawah laut. Dengan menguak fakta dari agama berupa ayat al-qur'an dan ilmu pengetahuan.

Rumusan Masalah
            Ada beberapa hal yang ingin kami coba unuk mengkaji mengenai fenomena sungai dibawah laut ini. Antara lain:
1. Apa pengertian dari air?
2. Apa Pengertian dari Laut?
3. Ayat qur'qn apa, yang membuktikan peristiwa sungai dibawah laut?
4. Secara ilmu pengetahuan, apa yang melatar belakangi peristiwa terjadinya fenomena sungai dibawah laut?

Metode
            Dalam pembuatan makalah ini, kami menggunakan metode Tinjauan Pustaka, yang bersumber di media elektronik.





BAB II
PEMBAHASAN

Asal Mula Berita

            Para ilmuwan baru-baru ini menemukan keberadaan gelombang di dasar lautan, yang "terjadi pada pertemuan antara lapisan-lapisan air laut yang memiliki kerapatan atau massa jenis yang berbeda." Gelombang yang dinamakan gelombang internal ini meliputi wilayah perairan di kedalaman lautan dan samudra dikarenakan pada kedalaman ini air laut memiliki massa jenis lebih tinggi dibanding lapisan air di atasnya.           Gelombang internal memiliki sifat seperti gelombang permukaan.            Gelombang ini dapat pecah, persis sebagaimana gelombang permukaan. Gelombang internal tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tapi keberadaannya dapat dikenali dengan mempelajari suhu atau perubahan kadar garam di tempat-tempat tertentu. (Gross, M. Grant; 1993, Oceanography, a View of Earth, 6. edition, Englewood Cliffs, Prentice-Hall Inc., s. 205)
            Di Cenote Angelita, Meksiko terdapat sebuah gua. Jika kita menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika kita menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu kita dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun-daunan.
            Seperti dilansir crystalkiss.com, di kedalaman lebih dari 30 meter tim penyelam menemukan air tawar di tengah kolom air laut. Kondisi itu berubah dan penyelam kembali menemukan air laut mulai melewati kedalaman 60 meter. Beberapa meter dari lokasi itu akan ditemukan sebuah gua. Di bagian bawah dekat gua itu tim penyelam menemukan sebuah sungai lengkap dengan pohon dan dedaunan yang mengapung di kolom air itu.
            Dalam foto dan video yang beredar ternyata hasil gambar yang dihasilkan sangat menakjubkan. Keindahan alam di dalam foto dan video yang luar biasa tersebut bahkan sampai membuat heboh dan takjub berbagai orang yang melihatnya. Bahkan dalam videonya yang beredar tampak penyelam itu seperti terjun dan berenag di dalam sungai di dasar laut.
            Secara keseluruhan, tim penyelam menemukan itu adalah kondisi yang sangat mengejutkan dan menakjubkan untuk dipandang. “Di kedalaman 60 meter saya menemukan kembali air laut. Saya melihat sebuah sungai, pulau, lengkap dengan daun yang berguguran. Tapi sungai yang kami lihat adalah lapisan dari gas hidrogen sulfida,” kata Anatoly.
            Jika kita termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.
            Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
            Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
            Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi
            “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.
            Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
            Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar.          Dengan seketika dia pun memeluk Islam.

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan
Sungai dalam Laut

            “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)

Allahu Akbar…! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim.Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”
            Sempat heboh tentang keberadaan sungai dalam laut yang ditemukan di mexico, berbagai opini pun muncul, mulai pakar telematika, photografi, kelautan dll, semua memberikan perdapat sendiri-sendiri. Terlepas dari pendapat kita sebagai manusia yang simpang siur, bagaimana al-Qur’an  memandang adanya Sungai dalam laut? Ternyata mu’jizat  al-Qur’an semakin terbukti, 1400 tahun (lebih) yang telah lewat, sebelum kecanggihan teknologi hadir. Allah SWT telah berfirmat dalam Surat Al-Furqon Ayat 53 menerangkan tentang fenomena terjadinya Sungai  / air tawar yang mengalir besandingan dengan air laut (yang saat ini terbukti di Mexico). Ayat tersebut berbunyi :

وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَّحْجُورًا﴿٥٣﴾

(53)Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.

Ilmu Pengetahuan
            Secara ilmu Pengatahuan, ternyata lokasi itu bukanlah sungai seperti yang terlihat di daratan. Tetapi, suasana itu memang mirip sungai lengkap dengan lapisan seperti air yang berwarna agak kecoklatan. Tapi tunggu dulu, warna kecoklatan itu bukanlah berasal dari air tawar. Disebutkan, bagian kecoklatan yang mirip air sungai itu adalah lapisan bagian bawah gas hidrogen sulfida. Gas yang biasanya dihasilkan dari saluran pembuangan kotoran.
            Namun tentu saja, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, namun nampak seperti sungai. Biasanya gas itu terkumpul di dasar laut sampai mereka meledak dengan mendadak. Saat gas itu mencapai ke permukaan, kombinasi hidrogen dengan oksigen yang membentuk air membuat sulfur putih padat membentuk lapisan endapan ke dalam lautan, yang membuat hidrogen sulfida menjadi racun alami buat ikan, tapi pengaruh buruk bagi manusia masih belum jelas diketahui.
            Mengapa hidrogen sulfida bisa berwujud sungai di dasar laut adalah karena pengaruh berat jenis zat tersebut. hidrogen sulfida memiliki berat jenis yang lebih berat dari pada campuran air laut (natrium sulfida, dll). Hal ini dpt dibayangkan seperti minyak dengan air dimana tingkatan berat jenisnya minyak, air tawar, air laut, dan baru campuran hidrogen sulfida diatas. hidrogen sulfida karena berat jenis yang lebih besar akan cenderung mengumpul di dasar lautan. inilah yang tampak seperti alur sungai di atas.
Lokasi: Cenote Angelita, Mexico


Secara Ayat Al-qur'an
           
            Maha besar alam tuhan sekalian alam. Peristiwa besar mengenai fenomena besar ini, tela allah paparkan sebelumnya. seperti hanya dalam beberapa surat alqur'an:

            “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53)]


            “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)

            "Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tak dapat dilampaui oleh masing-masing." (Al Qur'an, 55:19-20)

sejarah

Lautan yang Tidak Bercampur Satu Sama Lain

            Terdapat gelombang besar, arus kuat, dan gelombang pasang di Laut Tengah dan Samudra Atlantik. Air Laut Tengah memasuki Samudra Atlantik melalui selat Jibraltar. Namun suhu, kadar garam, dan kerapatan air laut di kedua tempat ini tidak berubah karena adanya penghalang yang memisahkan keduanya.
            Sifat lautan yang saling bertemu, akan tetapi tidak bercampur satu sama lain ini telah ditemukan oleh para ahli kelautan baru-baru ini. Dikarenakan gaya fisika yang dinamakan "tegangan permukaan", air dari laut-laut yang saling bersebelahan tidak menyatu. Akibat adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan mencegah lautan dari bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka. (Davis, Richard A., Jr. 1972, Principles of Oceanography, Don Mills, Ontario, Addison-Wesley Publishing, s. 92-93.)
            Sisi menarik dari hal ini adalah bahwa pada masa ketika manusia tidak memiliki pengetahuan apapun mengenai fisika, tegangan permukaan, ataupun ilmu kelautan, hal ini dinyatakan dalam Al Qur’an.
Kegelapan dan Gelombang di Dasar Laut
            Pengukuran yang dilakukan dengan teknologi masa kini berhasil mengungkapkan bahwa antara 3 hingga 30% sinar matahari dipantulkan oleh permukaan laut. Jadi, hampir semua tujuh warna yang menyusun spektrum sinar matahari diserap satu demi satu ketika menembus permukaan lautan hingga kedalaman 200 meter, kecuali sinar biru (lihat gambar di samping). Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak dijumpai sinar apa pun.  Fakta ilmiah ini telah disebutkan dalam ayat ke-40 surat An Nuur sekitar 1400 tahun yang lalu..
           
            "Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun." (Al Qur'an, 24:40)
           
Keadaan umum tentang lautan yang dalam dijelaskan dalam buku berjudul Oceans:
            Kegelapan dalam lautan dan samudra yang dalam dijumpai pada kedalaman 200 meter atau lebih. Pada kedalaman ini, hampir tidak dijumpai cahaya. Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak terdapat cahaya sama sekali. (Elder, Danny; and John Pernetta, 1991, Oceans, London, Mitchell Beazley Publishers, s. 27)
            Kini, kita telah mengetahui tentang keadaan umum lautan tersebut, ciri-ciri makhluk hidup yang ada di dalamnya, kadar garamnya, serta jumlah air, luas permukaan dan kedalamannya. Kapal selam dan perangkat khusus yang dikembangkan menggunakan teknologi modern, memungkinkan para ilmuwan untuk mendapatkan informasi ini.
            Manusia tak mampu menyelam pada kedalaman di bawah 40 meter tanpa bantuan peralatan khusus. Mereka tak mampu bertahan hidup di bagian samudra yang dalam nan gelap, seperti pada kedalaman 200 meter. Karena alasan inilah, para ilmuwan hanya baru-baru ini saja mampu menemukan informasi sangat rinci tersebut tentang kelautan. Namun, pernyataan "gelap gulita di lautan yang dalam" digunakan dalam surat An Nuur 1400 tahun lalu. Ini sudah pasti salah satu keajaiban Al Qur’an, sebab infomasi ini dinyatakan di saat belum ada perangkat yang memungkinkan manusia untuk menyelam di kedalaman samudra.
            Pernyataan-pernyataan dalam Al Qur'an benar-benar bersesuaian dengan penjelasan di atas. Tanpa adanya penelitian, seseorang hanya mampu melihat gelombang di permukaan laut. Mustahil seseorang mampu mengamati keberadaan gelombang internal di dasar laut. Akan tetapi, dalam surat An Nuur, Allah mengarahkan perhatian kita pada jenis gelombang yang terdapat di kedalaman samudra. Sungguh, fakta yang baru saja diketemukan para ilmuwan ini memperlihatkan sekali lagi bahwa Al Qur'an adalah kalam Allah.


DAFTAR PUSTAKA

            http://superavideo.wordpress.com/2010/03/09/subhanallah%E2%80%A6-ada-sungai-dalam-laut/

            http://cahayaimani.multiply.com/journal/item/173

            http://korananakindonesia.wordpress.com/2010/01/14/benarkah-terdapat-sungai-di-dasar-laut/

            http://_ Air tawar dalam laut mexico menurut al-Qur’an « mbahnya.wordpress.com.htm

            http://air-tawar-yang-segar-didasar-lautan.html

Laporan Praktikum Difusi


LAPORAN PRAKTIKUM DIFUSI, OSMOSIS DAN TRANSFOR AKTIF

Tujuan: membedakan proses difusi, osmosis dan transfor aktif
Dasar Teori
Difusi
Adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
  • Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.
  • Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
  • Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
  • Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
  • Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.
Osmosis
Adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
·         Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
Transpor aktif
Adalah pergerakan atau pemindahan yang menggunakan energi untuk mengeluarkan dan memasukkan ion –ion dan molekul melalui membran selpermeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul kecil di dalam sel. Transpor aktif dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di luar sel, dimana muatan listrik ini ditentukan oleh ion natrium (Na+), ion kalium (K+), dan ion klorin (Cl-).[1] Keluar masuknya ion Na+ dan K+ diatur oleh pompa natrium-kalium. Transpor aktif dapat berhenti jika sel didinginkan, mengalami keracunan, atau kehabisan energi. yang bersifat
Transpor aktif memerlukan molekul pengangkut berupa protein integral pada membran, dimana di dalam molekul ini, terdapat situs pengikatan. Proses transport aktif dimulai dengan pengambilan tiga ion Na+ dari dalam sel dan menempati situs pengikatan pada protein integral. Energi diperlukan untuk mengubah bentuk protein integral pada membran yang sebelumnya membuka ke arah dalam sel menjadi membuka ke bagian luar sel. Selanjutnya, ion Na+ terlepas dari situs pengikatan dan keluar dari protein integral menuju ke luar sel. Kemudian dari luar sel, dua ion K+ menempati situs pengikatan di protein integral. Bentuk protein integral berubah, dari sebelumnya membuka ke arah luar menjadi membuka ke arah dalam sel dan ion kalium dilepaskan ke dalam sel.

Alat dan Bahan
1.       Benang
2.       Beker glass
3.       Tabung reaksi
4.       Pipet
5.       Batang pengaduk kaca
6.       Parfum
7.       Usus ayam
8.       Larutan amilum
9.       Larutan lugol
10.   Kertas karton
11.   Larutan NaCl
12.   Kertas Saring
13.   Lampu spirtus

Cara Kerja
A.      Difusi
1.       Siapkan kotak karton yang sudah diberi penyekat berlubang-lubang dengan panjang 60cm lebar 30cm dan tinggi 20cm
2.       Buatlah jendela ukuran 5X5cm pada sisi yang bersebrangan
3.       Semprotkan parfum kedalam bagian salah satu ruangan dari lubang jendela, setelah itu tutup rapat kembali
4.       Diamkan selama 5menit
5.       Ciumlah lewat ruangan dalam kotak yang tidak diberi parfum
6.       Adakah wangi yang sama dengan ruangan yang diberi parfum?
7.       Jika tercium wangi parfum pada kotak yang tidak disemprotkan parfum sebelumnya, berarti telah terjadi penyebrangan wangi parfum lewat lubang-lubang penyekat dalam kotak
8.       Aroma wangi parfum telah berdifusi menuju ruangan yang tidak ada parfumnya
B.      Osmosis
1.       Sediakan larutan amilum lalu panaskan sehingga membentuk koloid kanji dingin
2.       Siapkan 2 kertas saring dan bungkus koloid kanji dengan menggunakan masing-masing kertas dan ikat rapat dengan menggunakan benang pakai gantungan
3.       Celupkan salah satu kedalam larutan lugol dan yang lainnya kedalam NaCl selama 15 menit
4.       Amati perubahan warna dan rasa yang terjadi pada koloid kanji setelah dicelupkan pada lugol selama 15menit
       c. Transfor Aktif

Hasil Pengamatan
A.      Difusi
Setelah 5menit, kotak bagian yang tidak diberi parfum, tiba-tiba berubah menjadi wanginya seperti pada bagian kotak yang diberi parfum.
B.      Larutan pada Lugol
-Setelah 32detik, warna kanji berubah menjadi biru memar
-Setelah 2menit 50detik, warna biru memarnya makin merembes sampai pada ujung kertas saring.
-Setelah 15menit, koloid kanji diangkat dan dibuka. Hasilnya terjadi perubahan warna pada koloid kanji. Yang awalnya berwarna putih, koloid kanjinya menjadi warna biru kehitaman. Dan kertas saring disekeliling koloid kanji pun, warnanya jadi biru kehitaman. Dibagian samping ujung kertas saring, warna jadi agak kecoklatan.
Larutan Pada NaCl
-Dari awal koloid kanji dimasukan kedalam NaCl selama 15 menit. Ternyata tidak timbul perubahan warna. Namun, saat koloid kanji sedikit dirasakan, ternyata timbul rasa asin seperti rasa dari NaCl itu sendiri.
       C.    Transfor Aktif


DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Transpor_aktif
http://arcturusarancione.wordpress.com/
http://www.docstoc.com/docs/45440101/Naskah-Juara-1-LKIG-LIPI-09
http://www.docstoc.com/docs/57765063/JARINGAN-HEWAN